I was born 35 years ago from a simple family in a seaside village, where most people live from fishing and farming. My name is Abd SAmad, the youngest from 3 children. All of us graduated from high school, and for that our parents worked as a maker of bubu, a traditional fishing equipment. It also becomes my main source of income now. I am now still living with my family while my siblings have married and moved out from the house. Beside making fishing equipment, I also work as security officer in government office. The fishing equipment I made is mainly orders from other cities such as Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Takalar and Gowa.
Dengan adanya kebutuhan dalam menyediakan bahan batang bambu untuk memenuhi pesanan baik dari langganan maupun dari Pemerintah Kabupaten Jeneponto, maka saya juga mencoba mengajukan bantuan pinjaman modal usaha dari para pendana di Zidhisa. Dimana di Desa Tino ini sudah ada beberapa yang sudah mendapatkan pinjaman modal usaha juga. Saya mengajukan pinjaman karena kebutuhan dan adanya usaha yang jelas yang bisa dijadikan jaminan dalam kelancaran membayar pinjaman ini. Gaji sebagai petugas security sebesar $100/ bulan, sedangkan penghasilan dari usaha pembuatan alat tangkap ikan dalam seminggu untuk ukuran kecil terjual paling sedikit 8 buah/bulan dengan harga $15X8 = $120, ukuran besar terjual sekitar 5 buah/ bulan harga $20 X 5 buah = $100, model silinder sekitar 2 buah/ bulan harga $17 X 2 = $34. Total penjualan $254/ bulan, keuntungan bersih sekitar $37.5/ minggu atau $150/ bulan. Biaya perbulan untuk operasional dan bahan alat tangkap ikan tradisional ( bubu ) ini untuk produksi seperti diatas sebesar $104/ bulan, biaya dan keuntungan tergantung banyaknya jumlah produksi.
Pinjaman yang saya ajukan ini untuk membeli persediaan batang bambu sesuai dengan pesanan sebanyak 500 buah terdiri dari alat tangkap ikan (bubu) ukuran kecil 250 buah, bubu ukuran besar 250 buah, bahan bambu yang akan dipakai sebanyak 83 batang untuk bubu ukuran kecil harga $4 X 83 batang = $ 332, bubu ukuran besar sebanyak 125 batang harga $4 X 125 batang = $500.
Total anggaran sebesar $832, bambu yang harus disediakan sebanyak 208 batang.
Dengan tersedianya bahan ini saya berharap bisa menyelesaikan pesanan dengan tepat waktu. Semoga dengan pinjaman ini saya mampu menyediakan stok untuk kebutuhan pelanggan lain dari luar daerah yang selama ini harus menunggu beberapa hari karena keterbatasan bahan. Pesanan alat tangkap ikan tradisional ( bubu ) ini setiap bulan karena masa pakai alat hanya bisa bertahan sekitar 3 bulan saja. Sementara hanya saya bersama orang tua yang melakukan pekerjaan ini dari dulu dan tidak ada yang lain dalam daerah saya di Jeneponto.
Bamboo for making fish traps
I was born 35 years ago from a simple family in a seaside village, where most people live from fishing and farming. My name is Abd SAmad, the youngest from 3 children. All of us graduated from high school, and for that our parents worked as a maker of bubu, a traditional fishing equipment. It also becomes my main source of income now. I am now still living with my family while my siblings have married and moved out from the house. Beside making fishing equipment, I also work as security officer in government office. The fishing equipment I made is mainly orders from other cities such as Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Takalar and Gowa.
Dengan adanya kebutuhan dalam menyediakan bahan batang bambu untuk memenuhi pesanan baik dari langganan maupun dari Pemerintah Kabupaten Jeneponto, maka saya juga mencoba mengajukan bantuan pinjaman modal usaha dari para pendana di Zidhisa. Dimana di Desa Tino ini sudah ada beberapa yang sudah mendapatkan pinjaman modal usaha juga. Saya mengajukan pinjaman karena kebutuhan dan adanya usaha yang jelas yang bisa dijadikan jaminan dalam kelancaran membayar pinjaman ini. Gaji sebagai petugas security sebesar $100/ bulan, sedangkan penghasilan dari usaha pembuatan alat tangkap ikan dalam seminggu untuk ukuran kecil terjual paling sedikit 8 buah/bulan dengan harga $15X8 = $120, ukuran besar terjual sekitar 5 buah/ bulan harga $20 X 5 buah = $100, model silinder sekitar 2 buah/ bulan harga $17 X 2 = $34. Total penjualan $254/ bulan, keuntungan bersih sekitar $37.5/ minggu atau $150/ bulan. Biaya perbulan untuk operasional dan bahan alat tangkap ikan tradisional ( bubu ) ini untuk produksi seperti diatas sebesar $104/ bulan, biaya dan keuntungan tergantung banyaknya jumlah produksi.
Pinjaman yang saya ajukan ini untuk membeli persediaan batang bambu sesuai dengan pesanan sebanyak 500 buah terdiri dari alat tangkap ikan (bubu) ukuran kecil 250 buah, bubu ukuran besar 250 buah, bahan bambu yang akan dipakai sebanyak 83 batang untuk bubu ukuran kecil harga $4 X 83 batang = $ 332, bubu ukuran besar sebanyak 125 batang harga $4 X 125 batang = $500.
Total anggaran sebesar $832, bambu yang harus disediakan sebanyak 208 batang.
Dengan tersedianya bahan ini saya berharap bisa menyelesaikan pesanan dengan tepat waktu. Semoga dengan pinjaman ini saya mampu menyediakan stok untuk kebutuhan pelanggan lain dari luar daerah yang selama ini harus menunggu beberapa hari karena keterbatasan bahan. Pesanan alat tangkap ikan tradisional ( bubu ) ini setiap bulan karena masa pakai alat hanya bisa bertahan sekitar 3 bulan saja. Sementara hanya saya bersama orang tua yang melakukan pekerjaan ini dari dulu dan tidak ada yang lain dalam daerah saya di Jeneponto.